Bukit Eksotis di Lubuklinggau yang Sarat Legenda Puteri Silampari – Bikit Sulap merupakan puncak tertinggi di Lubuklinggau. Dengan ketinggian 700 m, wisata ini disebut sebagai hanya satu bukit yang berada di jantung kota. Banyak pengunjung yang menggunakan kala senggangnya di sini.
Mulai dari bersantai, hiking, hingga camping menjadi terlalu seru di lakukan. Menara padangnya dapat di gunakan untuk berkumpul bersama dengan rombongan wisata. Berikut apa saja perihal menarik dari bukit ini.
Daya Tarik yang Dimiliki Bukit Sulap
1. Penamaan yang Unik
Mungkin anda penasaran kenapa bukitnya di namakan sebagai Bukit Sulap. Hal ini sebab bukit kerap menghilang dari pandangan mata setiap pagi. Sebab, puncak bukitnya tertutup embun pagi dan hanya terlihat memahami pada siang atau sore hari.
Selain itu, bukitnya juga terlihat terlalu dekat terkecuali di cermati dari sedang kota Lubuklinggau. Namun, semakin di dekati, bukit seperti semakin menjauh. Bukit juga tampak serupa meski di cermati dari bermacam sisi yang berbeda.
2. Istana Masa Lalu
Wisata Bukit Sulap disebut sebagai istana masa lantas sebab dulu menjadi tempat berdiam suku-bangsa yang datang. Gelombang pertama dari Proto-Melayu (Melayu Purba) dari Yunnan, India Belakang atau dan China Selatan.
Gelombang pertama mempunyai budaya Megalitikum atau kuburan batu dan juga aksara. Selanjutnya, datanglah gelombang kedua, Deutro Melayu dari Dongson, Vietnam, yang mempunyai teknologi baru dalam pengolahan besi, emas, dan perak.
3. Legenda Puteri Silampari
Ketika mendengar perihal Bukit Sulap, asumsi seringkali melayang ke legenda Puteri Silampari dari zaman kerajaan vassal Sriwijaya di Palembang.
Di dasar bukit ini mengalir Sungai Kasie dan Sungai Ketue yang bersua di Sungai Kelingi, tempat berdirinya Kerajaan Ulak Lebar, dipimpin oleh Raja Biku. Raja ini dikenal sebagai penyembuh ulung dengan kebolehan sakti dari enam dewa.
Istrinya, Putri Ayu Selendang Kuning, adalah seorang bidadari cantik, adik dari Dewa Mantra Guru Sakti Tujuh, pelindung Ulak Lebar dan lokasi sekitarnya.
Meskipun udah menikah sepanjang sepuluh tahun, Raja Biku dan sang putri belum juga dikaruniai anak.
Namun, Ulak Lebar senantiasa damai dan makmur di bawah pemerintahan raja yang adil dan bijaksana. Kegelisahan menjadi terlihat di kalangan rakyat perihal siapa yang bakal mewarisi tahta.
Raja Biku lantas meminta perlindungan Dewa Mantra Guru Tujuh. Melalui pertapaan di Bukit Alas Rimba, mereka selanjutnya menerima berita puas perihal kelahiran enam anak, hasil berkah dari dewa, yakni Sebubur, Dayang Torek, Dayang Jeruju, Dayang Teriji, Dayang Ayu, dan Dayang Iring Manis.
Baca Juga: Sejuta Pesona Keindahan Situ Gunung Sukabumi
Dayang Torek di kenal sebagai yang paling cantik, kala Sebubur, hanya satu putra, tumbuh menjadi pengembara sakti yang kerap bepergian melacak ilmu.
Pada suatu ketika, Sultan Palembang dambakan menikahi Dayang Torek. Namun, penolakan Dayang Torek sebabkan Sultan tersinggung dan mengambil keputusan untuk menculiknya.
Setelah lama mengembara, Sebubur kembali, hanya untuk mendapatkan Raja Biku udah meninggal cocok ramalan Dewa Mantra Raja Tujuh. Sebubur lantas merencanakan untuk menyelamatkan Dayang Torek.
Berhasil mempunyai pulang saudaranya dengan kebolehan saktinya, Sebubur terperanjat memahami Dayang Torek udah punyai anak dari Raja Palembang.
Tragisnya, bayi itu di bunuh dalam perjalanan pulang sebab Dayang Torek tidak bisa menerima kenyataan pahit ini.
Akhirnya, Dayang Torek pilih untuk pergi ke alam dewata bersama dengan bayinya yang udah meninggal. Inilah kisah yang berkembang di puncak Bukit Sulap Lubuklinggau.
4. Kereta Miring
Daya tarik utama dari Bukit Sulap di Lubuklinggau ini yakni inclinator atau kereta miring yang berada di puncaknya. Menariknya, kereta ini ialah salah satu kereta dengan rel landasan terpanjang di Indonesia sebab raih 230 m dengan jarak tempuh 218 m.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Penasaran dengan bukit bersejarah dan penuh legenda di Sumatera Selatan? Anda dapat mampir ke alamat Jl. Bengawan Solo No.RT 10, Ulak Surung, Lubuk Linggau Utara II, di Kota Lubuklinggau.
Akses jalannya memadai baik dan nyaman agar anda bisa memakai bermacam moda transportasi untuk menuju wisata Bukit Sulap ini. Dari kota Lubuklinggau, jarak tempuh yang di perlukan kurang lebih 3 km dengan kala kurang lebih 10 menit berkendara.
Jika anda merencanakan untuk mampir dengan kereta api, ada beberapa alternatif yang dapat di pilih. Dari Palembang, anda bisa berangkat dari Stasiun Kertapati ke Stasiun Lubuk Linggau dengan kala kurang lebih 7 jam perjalanan.
Dari Muara Enim, anda bisa pilih rute dari Stasiun Muara Enim ke Stasiun Lubuk Linggau dengan kala perjalanan kurang lebih 4 jam.
Menikmati pemandangan Lubuk Linggau tidak harus kuras dompet. Alasan lain untuk mampir adalah harga tiket yang terlalu ekonomis, hanya menjadi dari Rp 5.000.
Jika mempunyai kendaraan, anda harus membayar ongkos parkir yakni Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 3.000 untuk motor.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Menikmati Sensasi Inclinator
Berkunjung ke Bukit Sulap bakal semakin seru terkecuali di lakukan dengan naik inclinator di mana anda bisa merasakan sensasi naik kereta miring dengan di suguhkan pemandangan bukit dan sekitarnya.
Hiking di Bukit Sulap
Bagi pecinta alam, hiking bakal menjadi ide cemerlang untuk di lakukan di Bukit Sulap Lubuklinggau ini. Alasan menarik lainnya adalah jalan pendakian yang tawarkan tantangan tersendiri. Dari kota Lubuk Linggau, jarak perjalanan yang di perlukan kurang lebih 2 km.
Jalannya yang menunjang sebabkan para pendaki bakal tertantang. Jika menjadi capek, anda bisa berhenti sejenak dan duduk di atas bebatuan kecil yang berada di sepanjang jalur.
Camping
Menikmati kondisi dan pemandangan bukit Lubuk Linggau seharian penuh bisa anda melaksanakan dengan berkemah atau camping di puncak. Setelah hiking, anda bisa berkemah dengan mendirikan tenda terlebih dahulu dan menyiapkan tempat tidur yang nyaman.
Bersepeda
Selain hiking, Bukit Sulap ini merupakan tempat yang sempurna untuk di jadikan sebagai jalan bersepeda. Sebab, tempatnya punyai medan terjal atau track downhill yang patut di coba dan di lewati dengan naik sepeda.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Soal fasilitas, Bukit Sulap disebut memadai memadai. Selain dikenal sebagai taman nasional dan tempat pariwisata terkenal, pihak pengelolanya udah melengkapinya dengan beberapa sarana prasarana.
Pengunjung yang mampir dengan kendaraan pribadi dapat memikirkannya di tempat parkir yang tersedia. Sementara itu, toiletnya juga dalam kondisi bersih agar nyaman di gunakan.
Tempat wisata ini cocok di kunjungi dengan keluarga sebab terdapat wahana permainan yang bisa di mainkan anak-anak. Beberapa tempat sampah juga gampang di jumpai untuk merawat kebersihan.
Tempat istirahat bisa di manfaatkan untuk tempat beristirahat sambil nikmati pemandangan alam sekitar. Menyaksikan pemandangan bukit menjadi tidak sama dengan inclinator yang tersedia.
Demikian penjelasan perihal hal-hal menarik yang di miliki Bukit Sulap Lubuklinggau ini. Bisa di artikan bahwa bukit ini merupakan saksi bisu masa lantas yang sebabkan banyak orang penasaran. Selain itu, keindahan alamnya terlalu menakjubkan dengan sarana yang memadai memadai.
Tinggalkan Balasan