Monumen Bersejarah Patung Christina Martha Tiahahu Ambon – Berkunjung ke kota Ambon tidak lengkap rasanya kalau tidak mendatangi beraneka macam monumen bersejarah. Salah satunya Patung Christina Martha Tiahahu yang jadi simbol perjuangan wanita membela tanah air di tanah Maluku.
Seperti yang telah di ketahui, sebenarnya lumayan banyak tokoh pahlawan asal Maluku yang memperjuangkan lokasi nusantara dari penjajahan. Melalui ulasan kali ini, Anda bisa mengenal salah satu monumennya sebagai referensi liburan menarik di kota Ambon.
Sejarah Monumen Martha Tiahahu
Pada dasarnya, monumen Martha Tiahahu ini sebenarnya jadi bukti histori atas keberanian wanita di Maluku. Terutama dari membela tanah air tercinta dari penderitaan akibat penjajahan bangsa asing.
Ketika berkunjung ke objek wisata bersejarah, dapat jadi tidak cukup kalau Anda tidak melacak tahu siapakah tokoh tersebut.
Christina Martha Tiahahu lahir lahir th. 1800 di sebuah desa kecil bernama Abubu di Pulau Nusalaut, Maluku Tengah. Sejak masa kecilnya, Martha mempunyai cii-ciri pemberani dan berkemauan keras.
Ia tetap ikuti Paulus Tiahahu yang notabene adalah ayahnya untuk menghadiri rapat rencana perlawanan. Saat itu, Paulus merupakan seorang yang melawan penjajahan Belanda di Maluku dengan berperan sebagai pemimpin perjuangan rakyat.
Martha kecil telah lumayan sering ikuti rencana perang agar setelah dewasa menyita langkah yang lebih berani. tidak heran ketika dewasa ia kelanjutannya terjun segera dalam pertempuran.
Saat itu, Christina Martha Tiahahu, ayahnya, dan Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) berhasil menggempur lawan di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.
Namun, ketidakseimbangan kekuatan dan teknologi senjata memaksa para pejuang Maluku kalah. Salah satunya dalam pertempuran melawan penjajah di Desa Ouw-Ullath.
Melalui peristiwa itu, banyak pejuang maluku yang tertangkap. Termasuk ayah Paulus Tiahahu yang kelanjutannya di hukum mati. Mengetahui pengorbanan ayahnya dan para pejuang lain yang gugur, perihal ini tidak menyurutkan langkah Martha Tiahahu.
Ia tetap bergerilya dengan para pejuang di beraneka pertempuran. Perjuangannya sampai titik darah penghabisan karena kelanjutannya di tangkap oleh penjajah dan sesudah itu di asingkan di Pulau Jawa.
Meskipun berada di posisi tawanan, perihal ini tidak membuatnya melunak begitu saja dari penjajah Belanda. Ia tetap bersikeras dengan melancarkan aksi mogok makan sampai jatuh sakit yang lumayan parah.
Christina Martha Tiahahu kelanjutannya meninggal dunia, pas tengah berada di atas kapal perang milik Belanda bernama Eversten. Ia wafat dalam perjalanan pengasingan ke pulau Jawa. Jasadnya di semayamkan di Lautan Banda dengan penghormatan militer di Januari 1818.
Baca Juga: Pesona Pantai Pasir Putih Eksotis di Ambon
Daya Tarik yang Dimiliki Monumen Martha Tiahahu
Di setiap tempat wisata sudah pasti mempunyai kekuatan tarik tersendiri, termasuk monumen berbentuk patung ini. Anda tidak dapat jadi jenuh karena tersedia beraneka macam perihal menarik ketika mendatangi monumen perjuangan ini, yaitu sebagai berikut.
Pemandangan Kota Ambon
Patung yang jadi simbolis perjuangan wanita di Maluku ini merupakan salah satu spot paling baik lihat panorama kota Ambon. Di sekitarnya terdapat beraneka macam gedung tinggi dan keadaan kota yang ramai.
Tidak heran kalau banyak anak muda yang menjadikan tempat lebih kurang Patung Christina Martha Tiahahu sebagai tempat bersantai.
Spot Foto di Monumen Ikonik
Patung pada monument ini di desain membawa sebuah tombak. Namun legenda mengatakan bahwa ia melempar batu-batu dalam pertempuran melawan Belanda.
Hal itu di jalankan ketika pasukan penjajah kehabisan amunisi untuk berperang. Masyarakat Maluku menyebut Christina Martha Tiahahu sebagai wanita kabaressi (berani) karena berani melawan Belanda hanya dengan gunakan batu.
Namanya juga di abadikan sebagai nama jalan di Karangpanjang mengingat jasa dan keberaniannya dalam pertempuran.
Pada dasar monumen, Anda bisa mendapati tulisan Nama Martha C. Tijahahu, julukannya mutiara Nusa Laut. Dan pada monumen berikut juga bertuliskan Pahlawan nasional RI yang Berjuang mengusir penjajah Belanda dari tanah Maluku dan tanggal meninggalnya 2 Januari 1818.
Tidak hanya mengagumi keberaniannya, Anda juga bisa menyita foto selfie di depan tugu ini.
Pemandangan Sunset di Sore Hari
Patung yang di buat untuk mengenang pahlawan perempuan nasional asal Maluku ini juga mempunyai kekuatan tarik berbentuk panorama sunset. Anda bisa lihat panorama estetik matahari terbenam di dekat Patung Christina Martha Tiahahu ini.
Agar panorama sunset yang di cermati lebih maksimal, Anda bisa melihatnya di ketinggian. tidak heran kalau banyak pengunjung yang mengabadikan peristiwa miliki nilai dengan berfoto di destinasi ini.
Sorotan Lampu Pada Patung di Malam Hari
Kota Ambon yang di kenal lumayan panas bisa saja membawa dampak beberapa orang mengurungkan niatnya berkunjung ke suatu tempat wisata. tidak kalau ke monumen Christina Martha Tiahahu yang sebenarnya lumayan panas di siang hari.
Sebagai alternatifnya, Anda bisa mendatangi patung yang tampak gagah ini di malam hari. Di jamin, panorama yang di tawarkan dapat membawa dampak mata terkagum-kagum.
Hal ini karena di malam hari, patung berikut di soroti oleh lampu agar pemandangannya terlihat estetik. Tidak sedikit muda-mudi yang mendatangi patung ini di malam hari untuk lihat keindahannya.
Anda juga bisa memandangi keadaan kota Ambon di malam hari yang lumayan ramai. Mengunjungi monumen perjuangan wanita di Maluku ini bisa jadi pengalaman miliki nilai dan sudah pasti tidak menguras kantong.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Monumen
Patung Christina Martha Tiahahu yang penuh nilai histori ini terletak di Karang Panjang, yaitu tempat perbukitan yang letaknya tidak jauh dari pusat kota Ambon.
Untuk menuju Karang Panjang seumpama berangkat dari pusat kota Ambon, Anda dapat melewati jalanan yang menanjak. Tidak hanya itu, tersedia beberapa tikungan tajam yang mesti di lalui baru bisa sampai di monumen bersejarah ini.
Pada dasarnya, letak patung wanita pemberani ini bersebelahan dengan kantor DPRD Maluku. Jadi, sebenarnya tidak sangat sukar mendapatkan monumen ini. Terlebih Anda bisa gunakan Google Maps sebagai sarana penunjuk jalan.
Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
Patung berukuran besar ini sebenarnya terlihat gagah sambil memegang senjata berbentuk tombak. Berlibur ke monumen ini bisa jadi alternatif yang bagus, terlebih kalau tidak banyak membawa budget.
Untuk bisa masuk, harga tiket masuk yang di bebankan lumayan Rp 5.000 per orang. Namun, nominal berikut sebenarnya juga bisa puas rela.
Dengan ongkos terjangkau tersebut, Anda telah bisa lihat monumen besar yang jadi simbol perjuangan wanita Maluku melawan penjajah Belanda.
Jika dambakan mengunjunginya, sudah pasti Anda mesti melacak tahu jam operasional yang di berlakukan. Tidak mesti khawatir, monumen ini buka selama 24 jam agar bisa di kunjungi pada pagi, siang, maupun malam hari.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Patung semakin menarik dan gagah di malam hari ini mempunyai beraneka macam layanan dasar yang di sajikan untuk pengunjung.
Terdapat kamar mandi umum yang bisa di manfaatkan untuk setiap pengunjung yang datang, baik dari Ambon maupun luar daerah. Lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota juga membawa dampak Anda lebih mudah mendapatkan layanan lainnya.
Misalnya tempat makan dan penginapan yang tersedia di sana. Area parkir pun tersedia agar Anda bisa memarkirkan kendaraan secara leluasa.
Patung Christina Martha Tiahahu sebenarnya jadi ikon penuh perjuangan wanita di tanah Maluku.
Sifatnya yang pemberani dan pantang menyerah sebenarnya begitu membekas tidak hanya bagi rakyat Maluku. Melainkan juga bagi segenap bangsa Indonesia yang mengagumi jasanya sebagai Pahlawan Nasional.
Tinggalkan Balasan